Mewartakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah; mewartakan kepada kami 'Abdah bin Sulaiman, dari 'Ubaidullah, dari 'Abdurrahman bin Al-Qasim, dari ayahnya, dari 'Aisyah, dia berkata: "Asma- bint 'Umais melahirkan anak (nifas) di dekat sebuah pohon. Maka Rasulullah saw. memerintahkan Abu Bakar untuk menyuruhnya mandi dan berihram".

Mewartakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah; mewartakan kepada kami Abul-Ahwash, dari Abu Ishaq, dari Sulaiman bin Shurad, dari Jubair bin Muth'im, dia berkata: -Para sahabat- bertengkar mengenai mandi lantaran junub di hadapan Rasulullah Saw. Maka Rasulullah Saw. bersabda: "Adapun aku sendiri, menyiram kepadaku tiga raup (tangan)."

Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Kami pergi bersama-sama dengan Nabi saw. dalam beberapa bulan haji, dan pada beberapa malam haji dan pada beberapa masa ihram haji. Maka ketika kami tiba di Sarif, beliau pergi kepada para sahabat dan bersabda: Barangsiapa tidak mempunyai Had-ya, dan dia ingin mengerjakan Umrah saja, boleh dilakukannya. Dan siapa-siapa yang membawa Had-ya, jangan." Kata 'Aisyah, "Di antara para sahabat ada yang mengerjakan dan ada pula yang meninggalkannya. Adapun Rasulullah saw. dan beberapa orang sahabat yang mempunyai Had-ya, mereka tidak memadakan dengan mengerjakan Umrah saja." Kata 'Aisyah melanjutkan, "Rasulullah datang kepada ku dan aku sedang menangis. Beliau bertanya: "Kenapa engkau menangis, wahai 'Aisyah?" Jawab 'Aisyah, "Saya mendengar sabda Tuan kepada para sahabat, sedangkan saya berhalangan mengerjakan Umrah." Tanya beliau, "Memangnya engkau kenapa?" Jawab ku, "Aku tidak solat." Sabda beliau, "Tidak mengapa. Engkau adalah wanita di antara sekian banyak anak-cucu Adam. Allah memikulkan kewajiban kepada mu, sama seperti yang dipikulkannya kepada para wanita lainnya. Teruskanlah hajimu, semoga Allah memberi kelapangan bagimu." Kata ' Aisyah, "Kami berangkat pada masa haji itu, hingga sampai di Mina aku telah suci. Kemudian aku berangkat dari Mina, lalu tawaf keliling Kaabah. Sesudah itu aku berangkat bersama-sama dengan beliau pada nafar yang akhir, hingga sampai di Muhasshab kami pun berhenti. Beliau memanggil Abdur Rahman bin Abu Bakar, lalu beliau bersabda kepadanya: "Pergilah dengan saudara mu dari Tanah Haram supaya ia ihram untuk 'Umrah. Sesudah selesai datanglah segera kemari, aku menunggu sampai engkau datang." Maka pergilah kami berdua, sehingga aku dapat menyelesaikan ihramku untuk 'Umrah beserta tawaf. Setelah itu aku kembali kepada beliau pada waktu sahur. Tanya beliau, "Apakah engkau sudah selesai?" Jawab ku, "Sudah, ya, Rasulullah." Lalu beliau memberi tahu kepada para sahabat untuk berangkat, maka berangkatlah rombongan kami menuju Madinah."

Mewartakan kepada kami Muhammad bin Basysyar; mewartakan kepada kami Ibnu Abu 'Adiy, dari Syu'bah, dari Hushain, dari Hilal bin Yasaf, dari 'Abdullah bin Zhalim, dari Sa'id bin Zaid, dia berkata: "Aku bersaksi atas Rasulullah Saw., sesungguhnya aku mendengar beliau bersabda: "Tenanglah hai gua Hira (jangan bergoncang),kerana tidaklah manusia yang menginjakmu kecuali seorang Nabi atau Shiddiq (orang yang benar) atau seorang Syahid". Kemudian beliau menyebut mereka: "Rasulullah Saw., Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Tholah, Zubair, Saad, 'Abdurrahman bin 'Auf dan Said bin Zaid."

Mewartakah kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah: mewartakan kepada kami 'Abdul-A'la, dari Ma'mar, dari Az Zuhriy, dari Sa'id bin Al-Musayyab, dari Abu Hurairah, bahawasanya Rasulullah Saw. bersabda: "Janganlah bepergian ke (masjid-masjid) kecuali ke tiga masjidil Haram, Masjidku ini dan Masjidil-Aqsha."

Mewartakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; mewartakan kepada kami Abu Usamah, dari Buraid bin 'Abdullah, dari Abu Burdah, dari Abu Musa, dia berkata: "Sebuah rumah di Madinah terbakar kerana kelalaian pemiliknya. Lalu perihal mereka itu dikhabarkan kepada Nabi saw. Maka beliau bersabda: "Sesungguhnya api itu adalah musuh bagi kalian. Dan apabila kalian hendak tidur, maka matikanlah api tersebut dari (tempat) kalian".

Mewartakan kepada kami Abu 'Ubaid, Muhammad bin Maimun Al-Madaniy; mewartakan kepada kami Muhammad bin Salamah Al-Harraniy; mewartakan kepada kami Muhammad Ishaq; mewartakan kepada kami Muhammad bin Ibrahim At-Taimiy dari Muhammad bin 'Abdullah bin Zaid, dari ayahnya, dia berkata: "Adalah Rasulullah Saw. pernah menghendaki sebuah terompet, dan menyuruh mereka'untuk membuat lonceng, maka dipahatlah ditempalah lonceng. -Sementara itu- 'Abdullah bin Zaid telah bermimpi. Dia berkata: "Aku melihat seorang laki-laki yang mengenakan dua baju berwarta hijau dan membawa lonceng. Maka aku berkata kepadanya: "Hai hamba Allah! Mahukah engkau menjual lonceng itu?" Dia berkala: "Apa yang engkau perbuat dengan lonceng ini?" Aku berkata: Aku akan memanggil orangorang untuk pergi solat dengannya." Dia berkata: "Apakah engkau mahu aku tunjukkan kepada sesuatu yang lebih baik dari lonceng itu?" Aku bertanya: "Apa itu?" Dia berkata: "Engkau mebaca:" Allah Afaha Besar. Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah. Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah. Aku bersaksi, bahawa Muhammad adalah Rasulullah. Aku bersaksi, bahawa Muhammad adalah Rasulullah. Mari menuju solat. Mari menuju solat. Mari menuju kemenangan. Mari menuju kemenangan. Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Tiada Tuhan kecuali Allah. Dia berkata: Maka keluarlah 'Abdullah bin Zaid, sampai datang kepada Rasulullah Saw. Kemudian dia memberitahukan kepada beliau dengan mimpinya. Dia berkata: "Ya Rasulullah Aku bermimpi melihat seorang laki-laki yang mengenakan dua baju berwarna hijau dan membawa lonceng." Kemudian dia mengisahkan kepada Nabi Saw. mimpinya itu. Maka Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya sahabatmu ini telah bermimpi sesuatu. Maka keluarlah bersama Bilal ke Masjid. Dan sampaikan (lafazh adzan) itu kepadanya. Dan hendaklah Bilal menyeru (dengannya). Karena dia mempunyai suara yang lebih tinggi daripadamu." Dia berkata: "Maka aku keluar bersama Bilal ke masjid. Kemudian aku sampaikan padanya, lalu dia menyeru dengan (lafazh adzan) itu." Dia berkata: "Maka 'Umar bin Al-Khaththab mendengar suara itu, lalu dia keluar dan berkata: "Ya Rasulullahl Demi Allah sungguh aku bermimpi seperti mimpinya." Abu 'Ubaid berkata: "Mengkhabarkan kepadaku Abu Bakar Al-Hakamiy, bahawa 'Abdullah bin Zaid Al-Anshariy berkata tentang adzan itu. Aku memuji Allah ... Yang mempunyai keagungan dan Yang mempunyai kemaluan. Dengan pujian yang berlimpah atas seruanNya. Karena datang kepadaku pemberi khabar gembira dari Allah. Maka alangkah mulianya, dia datang kepadaku dengan membawa berita gembira. selama tiga malam berturut-turut. setiap kali dia datang, semakin menambah kemantapanku.

Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Kami pergi haji dengan Nabi saw. pada haji wada' dan kami ihram untuk umrah. Nabi saw. bersabda, "Barangsiapa mempunyai hadnya, ihramlah untuk Haji dan Umrah, dan jangan halal supaya boleh halal untuk keduanya sekaligus." "Ketika saya tiba di Mekah," kata 'Aisyah, "maka saya haid, tidak boleh tawaf dan saai. Lalu saya ceritakan hal itu kepada Nabi saw." Sabda beliau, "Bukalah sanggulmu, bersisir dan ihramlah untuk Haji dan hentikanlah Umrah." Maka perintah beliau itu aku laksanakan. Sesudah mengerjakan Haji, beliau memerintahkan saya dan Abdurrahman bin Abu Bakar supaya pergi ke Tanaim dan di sana saya memulai umrah. Sabda beliau, "Inilah umrah pengganti umrah engkau yang gagal tadinya." Kata 'Aisyah, "Maka tawaflah semua orang yang ihram untuk Umrah di sekeliling Kaabah, dan saai antara Safa dan Marwah, kemudian mereka halal dan tawaf satu kali sekembali mereka dari Mina. Dan, orang yang menghimpun Haji dan Umrah, mereka tawaf satu kali saja."

Mewartakan kepada kami Hisyam bin 'Ammar; mewartakan kepada kami 'Isa bin Yunus; mewartakan kepada kami Shadaqah bin Mutsanna. Abu Mutsanna An-Nakha'iy, dari datuknya, Riyah bin Harks, dia mendengar Said bin Zaid bin Amr bin Nufail mengatakan: Adalah Rasulullah Saw. kesepuluh dari yang sepuluh. Said melanjutkan: "Abu Bakar di syurga, Umar di syurga, Utsman di syurga, 'Ali di syurga, Tholhah di syurga, Zubair di syurga, Saad di syurga dan Abdurrahman di syurga". Dia ditanya: "Siapa yang ke sembilan?" Dia menjawab: "Saya."

Mewartakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah; mewartakan kepada kami Abul-Ahwash, dari Simak bin Harb, dari Qabus bin Abul-Mukhariq, dari Lubabah bint Al-Harits, dia berkata: Al-Husain bin 'Ali kencing dipangkuan Nabi Saw. Lubabah berkata: "Ya Rasulullah, berikanlah pakaianmu padaku, dan kenakanlah pakaian yang lainnya." Kemudian beliau bersabda: "Hanyasanya baju itu cukup diperciki air lantaran terkena kencing bayi lelaki. Dan dibasuh/dicuci lantaran terkena kencing bayi perempuan".